• Tutorial
    • D U N I A P E N D I D I K A N

      Jumat, 14 Maret 2014

      Pengertian Fakta, Hukum, Teori, prinsip dan Konsep serta contohnya



      1.      FAKTA
      -          Pengertian
      Fakta merupakan produk paling dasar dari sains (IPA). Fakta-fakta merupakan dasar dari konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori. Fakta menunjukkan kebenaran dan keadaan sesuatu. Fakta dalam IPA adalah pernyataan-pernyataan tentang benda-benda yang benar-benar ada atau peristiwa yang benar-benar terjadi dan sudah dikonfirmasi secara objektif. karena fakta-fakta diperoleh dari hasil observasi, maka fakta-fakta merepresentasikan apa yang dapat dilihat. Seringkali, dua buah kriteria berikut ini digunakan untuk mengidentifikasi sebuah fakta yaitu :
      ·      dapat diamatai secara langsung
      ·      dapat didemonstrasikan kapan saja
      Oleh karena itu, fakta-fakta terbuka bagi siapapun yang ingin mengamatinya. Namun, kita harus ingat bahwa dua kriteria di atas tidak selalu berlaku karena ada informasi faktual yang hanya terjadi sekali dalam jangka waktu yang sangat lama.
      -          Contoh :
      ·      Gunung Galunggung meletus pada tahun 1982.
      ·      Jakarta adalah ibu Kota Indonesia.
      ·      Proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah tanggal 17 agustus 1945.

      2.      KONSEP
      -          Pengertian
      Konsep adalah abstraksi dari kejadian-kejadian, banda-benda, atau gejala yang memiliki sifat tertentu atau lambang. Konsep juga merupakan konstruksi mental yang digunakan untuk menginterprestasika hasil observasi ikan, misalnya, memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya dengan reptil dan mamalia.

      -          Contoh
      Konsep tentang perpindahan. Nama dari konsep adalah perpindahan, definisinya adalah sebuah vektor yang arahnya dari benda pada kedudukan awal menuju kedudukan akhir dan mempunyai besar yang sama dengan jarak terpendek antara dua kedudukan.

      3.      TEORI
      -          Pengertian
      Teori merupakan usaha intelektual yang sangat keras karena ilmuwan harus berhadapan dengan kompleksitas dan kenyataan yang tidak jelas dan tersembunyi dari pengamatan langsung.
      Teori juga merupakan kerangka yang lebih luas dari fakta-fakta, data-data, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip yang saling berhubungan. Teori ini dapat berubah jika ada bukti-bukti baru yang berlawanan dengan teori tersebut.
      Menurut Kerlinger (1973) yang terjemahannya sebagai berikut. “Suatu teori adalah seperangkat pengertian (konsepsi) definisi dan proposisi yang saling berkaitan yang menyajikan suatu pandangan yang sistematis dari berbagai fenomena dengan mengungkapkan adanya hubungan yang spesifik antar variabel, dengan tujuan untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena tersebut.”
      -          Contoh
      Misalnya, Teori meteorologi membantu para ilmuan untuk memahami mengapa dan bagaimana kabut dan awan terbentuk.

      4.      PRINSIP
      -          Pengertian
      Prinsip merupakan pernyataan yang berlaku bagi sekolompok gejala tertentu yang mampu menjelaskan suatu kejadian. Prinsip diperoleh lewat proses induksi dari hasil berbagai macam observasi.

      -          Contoh
      ·         Logam bila dipanaskan memuai
      ·         Semakin besar besar intensitas cahaya, semakin efektif proses fotosintesis
      ·         Larutan yang bersifat asam bila dicampur dengan larutan yang bersifat basa akan membentuk garam dan bersifat netral.
      ·         Semakin besar perbedaan tekanan udara, semakin kuat angin berhembus

      5.      HUKUM
      -          Pengertian
      Hukum pada hakikatnya merupakan pernyataan hubungan antara dua variable atau lebih dalam suatu kaitan sebab akibat. Hukum adalah prinsip yang bersifat spesifik. Kekhasan hukum dapat ditunjukkan dari hal berikut :
      ·      Bersifat lebih kekal karena telah berkali-kali mengalami pengujian
      ·      Pengkhususannya dalam menunjukkan hubungan antar variable
      -          Contoh
      Hukum ohm menunjukkan hubungan antara hambatan dengan kuat arus dan tegangan listrik, yaitu ”besarnya hambatan sebanding dengan besarnya tegangan listrik tetapi berbanding terbalik dengan kuat arusnya”. Hukum tersebut secara matematis dibahasakan dalam bentuk persamaan :
      R = V
      dimana :
      R = tahanan
      V = tegangan
      I = kuat arus

      Pendekatan STS/ITM dalam Pembelajaran IPS SD





      MAKALAH
      PENDEKATAN STS/ITM
       

      Oleh :

      ROBERT TAUFAN GAGU
      A1G012150



      PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
      FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
      UNIVERSITAS BENGKULU
      2014
       


      BAB I
      P E N D A H U L U A N

      A.  LATAR BELAKANG
      Dalam masyarakat majemuk dan bangsa besar, Pendidikan dan Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) memiliki peran yang sangat strategis baik ditinjau dari aspek akademik maupun kepentingan kehidupan berbangsa dan bernegara. Secara akedemik pendidikan dan pengajaran IPS dapat membekali anak didik pada pemahaman konsep-konsep dasar ilmu-ilmu sosial sebagai basis dari pendidikan dan pengajaran IPS. Melalui pendidikan dan pengajaran IPS diharapkan siswa yang memiliki bakat dan minat terhadap ilmu-ilmu sosial akan lebih tertarik untuk mempelajari IPS secara akademik yang kelak akan melahirkan pakar-pakar ilmu sosial.
      Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak azasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan kepada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi dan nepotisme. Kalau kita kaji kedudukan IPS dalam pendidikan di Indonesia memiliki peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka sudah sewajarnya dan seharusnya bahwa pendidikan dan pengajaran mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari semua pihak (stake holder).
      Carut marutnya kondisi bangsa dan negara yang samapai saat ini belum juga kondusif, mungkin salah satu indikator terjadinya kegagalan dalam sistem pendidikan IPS di sekolah. Seiring dengan mementum bangsa Indonesia yang ingin memperbaiki sistem pendidikannasional kita, baik yang menyangkut kualitas proses belajar mengajar maupun out come dan out put, serta komponen-komponen lainnya, maka jadikan momentum tersebut sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas dan out come dari Pendidikan dan Pembelajaran IPS.
      Sekarang kita lihat kehidupan bangsa Indonesia zaman sekarang, apalagi kalau berbicara mengenai pendidikan dan ekonomi. Oleh karena itu, dasar pemikiran kami adalah bagaimana peran serta Guru sebagai pendidik menyampaikan nilai positif melalui pengajaran IPS. Salah satu pendektan yang mampu merubah sikap anak sejak dini adalah menggunakan pendekatan ITM (Ilmu, Tekhnologi dan Masyarakat). Ketiga aspek ini adalah aspek yang dapat membantu perkembangan anak dalam membentuk pribadi yang diinginkan di masa yang akan datang. 
      B.   RUMUSAN MASALAH
      Adapun rumusan masalahnya adalah :
      1.    Bagaimana konsep pendekatan ITM dalam pendidikan IPS ?
      2.    Bagaimana model pendekatan ITM dalam pengajaran IPS SD ?
      3.    Bagaimana karakteristik program integrasi ITM dalam IPS ?

      C.  TUJUAN PENULISAN
      Adapun tujuan penulisanya adalah untuk dapat mendeskripsikan dan mengetahui :
      1.    Konsep pendekatan ITM dalam pendidikan IPS
      2.    Model pendekatan ITM dalam pengajaran IPS SD
      3.    Karakteristik program integrasi ITM dalam IPS

      D.  MANFAAT PENULISAN
      Adapun manfaat utama penulisan pembuatan makalah ini yaitu :
      1.    Untuk memenuhi tugas kelompok dari mata kuliah Pendidikan IPS SD
      2.    Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan khususnya tentang Pendidikan IPS di SD




      BAB II
      P E M B A H A S A N

      A.      KONSEP PENDEKATAN ITM DALAM PENDIDIKAN IPS
      1.    Pengertian ITM (Ilmu, Teknologi dan Masyarakat)
      Ilmu adalah kemampuan manusia memanfaatkan akal fikir yang diberikan Allah/Tuhan dalam bentuk pengetahuan guna mengelola alam dunia dan memanfaatkannya. hanya Tuhan yang punya ilmu.
      Teknologi berasal dari istilah teckne yang berarti seni (art) atau keterampilan. Menurut Dictionary of Science, teknologi adalah penerapan pengetahuan teoritis pada masalah-masalah praktis dan Teknologi akan memberikan pengaruh dalam kelangsungan hidup manusia dan manusia pun terus mempengaruhi maju atau tidaknya teknologi.
      Pengertian Masyarakat
      Berikut di bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi dunia.
      ·           Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama    dan menghasilkan kebudayaan. (Sumardjan 1957:14)
      ·           Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
      ·           Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
      2.    Kedudukan Konsep ITM dalam Pembelajaran IPS
      Konsep Ilmu, Teknologi dan Masyarakat atau disingkat dengan ITM diperlukan dalam pembelajaran IPS sebab masalah-masalah kemasyarakatan pada era kini tidak dapat dipecahkan hanya dengan mengandalkan satu disiplin ilmu semata, tetapi saling keterkaitan dengan disiplin ilmu lainnya dikarenakan permasalahan masyarakat makin komplek.
      Kedudukan konsep ilmu, teknologi dan kemasyarakatan semakin penting dalam era masyarakat modern yang banyak menimbulkan masalah-masalah kompleks. Kenyataan ini akan semakin dirasakan apabila dalam penjelasanya memberi informasi lebih jauh bahwa pemecahan masalah-masalah tersebut menghendaki adanya kedudukan dari berbagai disiplin ilmu
      Konsep ITM dimasukkan dalam pembelajaran IPS memberikan kontribusi secara langsung terhadap misi pokok IPS, khususnya dalam mempersiapkan warga Negara sebagai berikut :
      ·      Memahami ilmu pengetahuan di masyarakat.
      ·      Pengambilan keputusan warga Negara.
      ·      Membuat koneksi antar pengetahuan.
      ·      Mengingatkan generasi pada sejarah bangsa-bangsa beradab

      B.       MODEL PENDEKATAN ITM DALAM PENGAJARAN IPS SD
      Ada 3 model pendekatan ITM dalam pengajaran IPS SD yaitu :
      1.    Infusi ITM ke dalam mata pelajaran yang ada
      Beberapa mata pelajaran yang mendasari pelajaran IPS seperti geografi, sejarah, ekonomi, sosiologi, antropologi, tata negara memberi peluang sebagai wadah untuk pembelajaran konsep ITM. Dalam sejarah dunia mislanya: revolusi industri termasuk industri di bidang ilmu dan teknologi di Eropa merupakan kesempatan yang baik untuk memasukkan konsep ITM. Dalam di Indonesia, siswa dapat mengkaji topik-topik ini sebagai dampaknya terhadap kehidupan di Indonesia masa penjajahan Belanda, antara lain dalam bidang komunikasi dan transportasi.
       Pendekatan yang digunakan dalam pengajaran IPS untuk proses pembelajaran ITM adalah interdisipliner atau multidisipliner. Artinya dalam proses belajar mengajar di kelas IPS, para siswa seyogianya diajak, dibina dan didorong agar dalam mengkaji atau memecahkan masalah atau topik, dipandang dari berbagai disiplin ilmu.
      Keuntungan pendekatan infuse adalah bahwa pembelajaran ITM dapat meningkatkan integritas dan koherensi kurikulum yang ada sehingga model pembelajaran ini dapat diterima sebagai bagian dari misi sekolah. Sedangkan kelemahannya sulit memilih materi apa saja yang dibuang dari mata pelajaran tersebut agar materi ITM menempati tempat dalam mata pelajaran tersebut.

      2.    Perluasan Mata Pelajaran yang Ada
      Topik-topik dari materi ITM dapat ditambahkan pada mata pelajaran yang sudah ada/pada materi IPS tradisional. Misalnya dalam materi tentang alat komunikasi, untuk memudahkan pemahaman materi ITM sebaiknya para siswa dapat bermain peran sebagai guru atau kepala sekolah dan siswa. Kemudian diminta agar membuat keputusan yang bertolak belakang di antara dua pilihan apakah mengizinkan siswa SD boleh menggunakan handphone di dalam kintal sekolah (pada umumnya) dan pada saat pelajaran (pada khususnya) karena dapat mengganggu pelajaran dan dapat mengakibatkan kecurangan saat pelaksaanaan ujian.
      Keuntungannya adalah peluang untuk mengkaji topik-topik ITM secara mendalam dengan mencari kesempatan bagaimana dan kapan menampilkan materi ITM. Sedangkan kelemahannya adalah adanya keterbatasan pembahasan yang diangkat/dibicarakan dari topik –topik ITM yang sederhana.

      3.    Pembuatan Materi Pelajaran yang Baru
      Mengacu dari pengalaman sejumlah sekolah di AS dan Australia yang telah memisahkan materi ITM ke dalam mata pelajaran tersendiri, yang diberikan sejak SD, hingga SLTA. Di AS umumnya mata pelajaran ini digunakan sebagai mata pelajaran pilihan di SLTA. Di Australia sebagai mata pelajaran wajib yang sejajar dngan mata pelajaran lainnya. Di Indonesia kajian ITM belum secara khusus diberikan terpisah tetapi merupakan sisipan pada mata pelajaran tertentu.
      Keuntungan dari pendekatan ini adalah dapat memberi kesempatan untuk mengembangkan kajian secara terkait antar ITM secara mendalam dan berkelanjutan. Heat (1990) berpendapat bahwa pembelajaran dapat memberikan visibilitas dan legitimasi yang tinggi terhadap topik kajian baru, tetapi kelemahannya adalah kurang tersusun secara sistematis seperti pada pembelajaran IPS secara tradisional.

      C.      KARAKTERISTIK PROGRMAM INTEGRASI ITM DALAM IPS
      Ada 3 ciri program integrasi ITM dalam IPS yaitu :
      1.    Hasilnya Dinyatakan Secara Jelas
      Program ITM yang berhasil dimulai dengan mengembangkan raional dengan merumuskan program ITM secara jelas, mempunyai manfat bagi siswa, serta berhubungan dengan disiplin ilmu lainnya.
      Beberapa tujuan yang relevan dalam pembelajaran ITM meliputi :
      a.    Melek ilmu dan teknologi dalam arti memahami dan mengapresiasi bagaimana ilmu itu terbentuk.
      b.    Membuat keputusan rasional yang dapat digunakan untuk penelitian dan memecahkan masalah krusial masa kini dan masa datang.
      c.    Mampu memahami informasi dari sejumlah disiplin dan menerapkan sesuai kondisi masyarakat.
      d.   Memahami bahwa kemajuan IPTEK merupakan warisan masyarakat terdahulu.
      e.    Menyadari semakin banyaknya peluang untuk bekerja di bidang IPTEK.

      2.    Mengembangkan Organisasi yang Efektif
      Menurut Bybe(1987) mengembangkan organisasi yang efektif meliputi definisi dari cakupan bidang studi, dengan pedoman itu maka para penggunanya dapat mengenal kurikulum dan membedakan mata pelajaran yang tidak memuat konsep ITM.
      Dari berbagai hasil penelitian salah satu tujuan para guru untuk memberikan pengajaran ilmu dan teknologi adalah menempatkan anak langsung dengan obyek utama yang dapat dikembangkan. Memberikan kesempatan pada anak untuk menyentuh langsung obyeknya tetapi perlu dibimbing melalui percobaan yang relevan.
      Strategi organisasi pembelajaran ini meliputi :
      a.    Bisa menjelaskan isu-isu dan mengambil keputusan dengan identifikasi kejadian.
      b.    Pengumpulan data lapangan dan data yang berkaitan dengan nilai.
      c.    Pertimbangan alternatif tindakan dan akibat-akibatnya.
      d.   Identifikasi tindakan.
      e.    Rencana tindakan.
      Proses infusi keterampilan dan konsep dari ilmu dan teknologi serta kemasyarakatan masih berlangsung. Pendekatan dari guru-guru mata pelajaran lain  kepada guru ITM akan meningkatkan pembelajaran dengan memanfaatkan pengalaman dan pengetahuan.

      3.    Sistem Dukungan
      ITM menguntungkan siswa karena memberi kesempatan bagi mereka untuk memperlajari berbagai mata pelajaran dari macam-macam disiplin ilmu yang ditetapkan oleh kurukulum. Infusi ITM ke dalam kurikulum memerlukan kerjasama antara guru dengan pihak tata sekolah.
      Tahap yang sangat menentukan keberhasilan sistem dukungan ini adalah keterlibatan orang-orang kunci di sekolah dan sistem sekolah dalam pengembangan dan pengajaran model ITM.
      Hubungan timbal balik dengan pihak luar misalnya perusahaan dan industri merupakan sumber penting bagi siswa untuk memperoleh karir dan lapangan kerja di kemudian hari.
      Sistem dukungan merupakan sarana penting untuk pembelajaran ITM dan IPS karena daat membantu memecahkan masalah atau konflik dan melayani siswa dalam proses belajar mengajar.

      4.    Strategi Instruksional
      Kriteria pembelajaran yaitu harus menarik. JA. Winter menekankan bahwa pemberian pelajaran lebih baik berupa proses daripada materi, siswa harus dapat menikmati pelajaran IPS dengan mencari bahan bacaan yang berhubungan dengan IPS dan mengembangkan kemampuan serta keterampilan. Penggunaan topik-topik kunci harus dapat menjawab kebutuhan dan keinginan siswa. Oleh karena itu, adanya peran siswa dalam memadukan pembelajaran ITM ke dalam IPS, merupakan peran sentral partisipasi siswa dalam semua tahap pembelajaran yang meliputi: pembelajaran, evaluasi dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
      Kegiatan seperti diskusi, belajar kelompok, merupakan sarana latihan bagi siswa tetapi harus memprioritaskan metode yang dapat mengembangkan pemahaman siswa terhadap dampak ITM sejak dulu hingga sekarang.