MAKALAH
PENDEKATAN
STS/ITM
Oleh :
ROBERT TAUFAN GAGU
A1G012150
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2014
BAB I
P E N D A H U L U
A N
A.
LATAR BELAKANG
Dalam
masyarakat majemuk dan bangsa besar, Pendidikan dan Pengajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) memiliki peran yang sangat strategis baik ditinjau dari aspek
akademik maupun kepentingan kehidupan berbangsa dan bernegara. Secara akedemik
pendidikan dan pengajaran IPS dapat membekali anak didik pada pemahaman
konsep-konsep dasar ilmu-ilmu sosial sebagai basis dari pendidikan dan
pengajaran IPS. Melalui pendidikan dan pengajaran IPS diharapkan siswa yang
memiliki bakat dan minat terhadap ilmu-ilmu sosial akan lebih tertarik untuk
mempelajari IPS secara akademik yang kelak akan melahirkan pakar-pakar ilmu
sosial.
Kesadaran
dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara,
penghargaan terhadap hak-hak azasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian
lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan
kepada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi,
kolusi dan nepotisme. Kalau kita kaji kedudukan IPS dalam pendidikan di
Indonesia memiliki peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas
kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka sudah sewajarnya dan seharusnya bahwa
pendidikan dan pengajaran mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari semua
pihak (stake holder).
Carut
marutnya kondisi bangsa dan negara yang samapai saat ini belum juga kondusif,
mungkin salah satu indikator terjadinya kegagalan dalam sistem pendidikan IPS
di sekolah. Seiring dengan mementum bangsa Indonesia yang ingin memperbaiki
sistem pendidikannasional kita, baik yang menyangkut kualitas proses belajar
mengajar maupun out come dan out put, serta komponen-komponen lainnya, maka
jadikan momentum tersebut sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas dan out
come dari Pendidikan dan Pembelajaran IPS.
Sekarang
kita lihat kehidupan bangsa Indonesia zaman sekarang, apalagi kalau berbicara
mengenai pendidikan dan ekonomi. Oleh karena itu, dasar pemikiran kami adalah
bagaimana peran serta Guru sebagai pendidik menyampaikan nilai positif melalui
pengajaran IPS. Salah satu pendektan yang mampu merubah sikap anak sejak dini
adalah menggunakan pendekatan ITM (Ilmu, Tekhnologi dan Masyarakat). Ketiga
aspek ini adalah aspek yang dapat membantu perkembangan anak dalam membentuk
pribadi yang diinginkan di masa yang akan datang.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun
rumusan masalahnya adalah :
1.
Bagaimana konsep pendekatan ITM dalam pendidikan IPS ?
2.
Bagaimana model pendekatan ITM dalam pengajaran IPS SD
?
3.
Bagaimana karakteristik program integrasi ITM dalam
IPS ?
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun
tujuan penulisanya adalah untuk dapat mendeskripsikan dan mengetahui :
1.
Konsep pendekatan ITM dalam pendidikan IPS
2.
Model pendekatan ITM dalam pengajaran IPS SD
3.
Karakteristik program integrasi ITM dalam IPS
D. MANFAAT PENULISAN
Adapun
manfaat utama penulisan pembuatan makalah ini yaitu :
1.
Untuk memenuhi tugas kelompok dari mata kuliah
Pendidikan IPS SD
2.
Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan khususnya
tentang Pendidikan IPS di SD
BAB II
P E M B A H
A S A N
A. KONSEP PENDEKATAN ITM DALAM PENDIDIKAN IPS
1.
Pengertian ITM (Ilmu, Teknologi dan Masyarakat)
Ilmu adalah kemampuan manusia memanfaatkan akal fikir yang diberikan
Allah/Tuhan dalam bentuk pengetahuan guna mengelola alam dunia dan
memanfaatkannya. hanya Tuhan yang punya ilmu.
Teknologi berasal dari istilah teckne yang berarti seni (art) atau
keterampilan. Menurut Dictionary of Science, teknologi adalah penerapan
pengetahuan teoritis pada masalah-masalah praktis dan Teknologi akan memberikan
pengaruh dalam kelangsungan hidup manusia dan manusia pun terus mempengaruhi
maju atau tidaknya teknologi.
Pengertian Masyarakat
Berikut di bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa
ahli sosiologi dunia.
·
Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang
yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. (Sumardjan
1957:14)
·
Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur
yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya
pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
·
Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau
kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
2.
Kedudukan Konsep ITM dalam
Pembelajaran IPS
Konsep Ilmu,
Teknologi dan Masyarakat atau disingkat dengan ITM diperlukan dalam
pembelajaran IPS sebab masalah-masalah kemasyarakatan pada era kini tidak dapat
dipecahkan hanya dengan mengandalkan satu disiplin ilmu semata, tetapi saling
keterkaitan dengan disiplin ilmu lainnya dikarenakan permasalahan masyarakat
makin komplek.
Kedudukan
konsep ilmu, teknologi dan kemasyarakatan semakin penting dalam era masyarakat
modern yang banyak menimbulkan masalah-masalah kompleks. Kenyataan ini akan
semakin dirasakan apabila dalam penjelasanya memberi informasi lebih jauh bahwa
pemecahan masalah-masalah tersebut menghendaki adanya kedudukan dari berbagai
disiplin ilmu
Konsep ITM
dimasukkan dalam pembelajaran IPS memberikan kontribusi secara langsung
terhadap misi pokok IPS, khususnya dalam mempersiapkan warga Negara sebagai
berikut :
· Memahami
ilmu pengetahuan di masyarakat.
· Pengambilan
keputusan warga Negara.
· Membuat
koneksi antar pengetahuan.
· Mengingatkan
generasi pada sejarah bangsa-bangsa beradab
B. MODEL PENDEKATAN ITM DALAM PENGAJARAN IPS SD
Ada 3 model pendekatan ITM dalam
pengajaran IPS SD yaitu :
1.
Infusi ITM ke dalam mata pelajaran yang ada
Beberapa mata pelajaran yang
mendasari pelajaran IPS seperti geografi, sejarah, ekonomi, sosiologi,
antropologi, tata negara memberi peluang sebagai wadah untuk pembelajaran
konsep ITM. Dalam sejarah dunia mislanya: revolusi industri termasuk industri
di bidang ilmu dan teknologi di Eropa merupakan kesempatan yang baik untuk
memasukkan konsep ITM. Dalam di Indonesia, siswa dapat mengkaji topik-topik ini
sebagai dampaknya terhadap kehidupan di Indonesia masa penjajahan Belanda,
antara lain dalam bidang komunikasi dan transportasi.
Pendekatan yang digunakan dalam pengajaran IPS
untuk proses pembelajaran ITM adalah interdisipliner atau multidisipliner.
Artinya dalam proses belajar mengajar di kelas IPS, para siswa seyogianya
diajak, dibina dan didorong agar dalam mengkaji atau memecahkan masalah atau
topik, dipandang dari berbagai disiplin ilmu.
Keuntungan pendekatan infuse adalah
bahwa pembelajaran ITM dapat meningkatkan integritas dan koherensi kurikulum
yang ada sehingga model pembelajaran ini dapat diterima sebagai bagian dari
misi sekolah. Sedangkan kelemahannya sulit memilih materi apa saja yang dibuang
dari mata pelajaran tersebut agar materi ITM menempati tempat dalam mata
pelajaran tersebut.
2.
Perluasan Mata Pelajaran yang Ada
Topik-topik dari materi ITM dapat
ditambahkan pada mata pelajaran yang sudah ada/pada materi IPS tradisional.
Misalnya dalam materi tentang alat komunikasi, untuk memudahkan pemahaman
materi ITM sebaiknya para siswa dapat bermain peran sebagai guru atau kepala
sekolah dan siswa. Kemudian diminta agar membuat keputusan yang bertolak
belakang di antara dua pilihan apakah mengizinkan siswa SD boleh menggunakan handphone di dalam kintal sekolah (pada
umumnya) dan pada saat pelajaran (pada khususnya) karena dapat mengganggu
pelajaran dan dapat mengakibatkan kecurangan saat pelaksaanaan ujian.
Keuntungannya
adalah peluang untuk mengkaji topik-topik ITM secara mendalam dengan mencari
kesempatan bagaimana dan kapan menampilkan materi ITM. Sedangkan kelemahannya
adalah adanya keterbatasan pembahasan yang diangkat/dibicarakan dari topik
–topik ITM yang sederhana.
3.
Pembuatan Materi Pelajaran yang Baru
Mengacu dari
pengalaman sejumlah sekolah di AS dan Australia yang telah memisahkan materi
ITM ke dalam mata pelajaran tersendiri, yang diberikan sejak SD, hingga SLTA.
Di AS umumnya mata pelajaran ini digunakan sebagai mata pelajaran pilihan di
SLTA. Di Australia sebagai mata pelajaran wajib yang sejajar dngan mata
pelajaran lainnya. Di Indonesia kajian ITM belum secara khusus diberikan
terpisah tetapi merupakan sisipan pada mata pelajaran tertentu.
Keuntungan
dari pendekatan ini adalah dapat memberi kesempatan untuk mengembangkan kajian secara
terkait antar ITM secara mendalam dan berkelanjutan. Heat (1990) berpendapat
bahwa pembelajaran dapat memberikan visibilitas dan legitimasi yang tinggi
terhadap topik kajian baru, tetapi kelemahannya adalah kurang tersusun secara
sistematis seperti pada pembelajaran IPS secara tradisional.
C. KARAKTERISTIK PROGRMAM INTEGRASI ITM DALAM IPS
Ada 3 ciri program integrasi ITM
dalam IPS yaitu :
1.
Hasilnya Dinyatakan Secara Jelas
Program ITM
yang berhasil dimulai dengan mengembangkan raional dengan merumuskan program
ITM secara jelas, mempunyai manfat bagi siswa, serta berhubungan dengan
disiplin ilmu lainnya.
Beberapa
tujuan yang relevan dalam pembelajaran ITM meliputi :
a.
Melek ilmu dan teknologi dalam arti memahami dan
mengapresiasi bagaimana ilmu itu terbentuk.
b.
Membuat keputusan rasional yang dapat digunakan untuk
penelitian dan memecahkan masalah krusial masa kini dan masa datang.
c.
Mampu memahami informasi dari sejumlah disiplin dan
menerapkan sesuai kondisi masyarakat.
d.
Memahami bahwa kemajuan IPTEK merupakan warisan
masyarakat terdahulu.
e.
Menyadari semakin banyaknya peluang untuk bekerja di
bidang IPTEK.
2.
Mengembangkan Organisasi yang Efektif
Menurut
Bybe(1987) mengembangkan organisasi yang efektif meliputi definisi dari cakupan
bidang studi, dengan pedoman itu maka para penggunanya dapat mengenal kurikulum
dan membedakan mata pelajaran yang tidak memuat konsep ITM.
Dari
berbagai hasil penelitian salah satu tujuan para guru untuk memberikan
pengajaran ilmu dan teknologi adalah menempatkan anak langsung dengan obyek
utama yang dapat dikembangkan. Memberikan kesempatan pada anak untuk menyentuh
langsung obyeknya tetapi perlu dibimbing melalui percobaan yang relevan.
Strategi
organisasi pembelajaran ini meliputi :
a.
Bisa menjelaskan isu-isu dan mengambil keputusan
dengan identifikasi kejadian.
b.
Pengumpulan data lapangan dan data yang berkaitan
dengan nilai.
c.
Pertimbangan alternatif tindakan dan akibat-akibatnya.
d.
Identifikasi tindakan.
e.
Rencana tindakan.
Proses
infusi keterampilan dan konsep dari ilmu dan teknologi serta kemasyarakatan
masih berlangsung. Pendekatan dari guru-guru mata pelajaran lain kepada
guru ITM akan meningkatkan pembelajaran dengan memanfaatkan pengalaman dan
pengetahuan.
3.
Sistem Dukungan
ITM
menguntungkan siswa karena memberi kesempatan bagi mereka untuk memperlajari
berbagai mata pelajaran dari macam-macam disiplin ilmu yang ditetapkan oleh
kurukulum. Infusi ITM ke dalam kurikulum memerlukan kerjasama antara guru
dengan pihak tata sekolah.
Tahap yang
sangat menentukan keberhasilan sistem dukungan ini adalah keterlibatan
orang-orang kunci di sekolah dan sistem sekolah dalam pengembangan dan
pengajaran model ITM.
Hubungan
timbal balik dengan pihak luar misalnya perusahaan dan industri merupakan
sumber penting bagi siswa untuk memperoleh karir dan lapangan kerja di kemudian
hari.
Sistem
dukungan merupakan sarana penting untuk pembelajaran ITM dan IPS karena daat
membantu memecahkan masalah atau konflik dan melayani siswa dalam proses
belajar mengajar.
4.
Strategi Instruksional
Kriteria
pembelajaran yaitu harus menarik. JA. Winter menekankan bahwa pemberian
pelajaran lebih baik berupa proses daripada materi, siswa harus dapat menikmati
pelajaran IPS dengan mencari bahan bacaan yang berhubungan dengan IPS dan
mengembangkan kemampuan serta keterampilan. Penggunaan topik-topik kunci harus
dapat menjawab kebutuhan dan keinginan siswa. Oleh karena itu, adanya peran
siswa dalam memadukan pembelajaran ITM ke dalam IPS, merupakan peran sentral
partisipasi siswa dalam semua tahap pembelajaran yang meliputi: pembelajaran,
evaluasi dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan
seperti diskusi, belajar kelompok, merupakan sarana latihan bagi siswa tetapi
harus memprioritaskan metode yang dapat mengembangkan pemahaman siswa terhadap
dampak ITM sejak dulu hingga sekarang.
BAB III
P E N U T U P
A. KESIMPULAN
Pendekatan
ITM (Ilmu, Teknologi, dan Masyarakat) atau juga disebut STS
(Science-Technology-Society) muncul menjadi sebuah pilihan jawaban atas kritik
terhadap pengajaran IPS yang bersifat tradisional (texbook), yakni berkisar
masih pada pengajaran tentang fakta-fakta dan teori-teori tanpa
menghubungkannya dengan dunia nyata yang integral. ITM dikembangkan kemudian
sebagai sebuah pendekatan guna mencapai tujuan pembelajaran yang berkaitan
langsung dengan lingkungan nyata dengan cara melibatkan peran aktif peserta
didik dalam mencari informasi untuk meemcahkan masalah yang ditemukan dalam
kehidupan kesehariannya.
Dalam kegiatan pembelajaran tersebut peserta didik menjadi lebih aktif dalam
menggali permasalahan berdasarkan pada pengalaman sendiri hingga mampu
melahirkan kerangka pemecahan masalah dan tindakan yang dapat dilakukan secara
nyata.
B.
SARAN
Adapun saran
yang bisa penulis berikan
1.
Kepada semua pembaca bila mendapat kekeliruan dalam
makalah ini harap bisa meluruskannya.
2.
Untuk supaya bisa membaca kembali literatur-literatur
yang berkenaan dengan pembahasan ini sehingga diharapkan akan bisa lebih
menyempurnakan kembali pembahasan materi dalam makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Dadi Sri, Asni Nur.2013.Bahan Ajar Pendidikan IPS SD.Bengkulu:FKIP UNIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar