MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
REMPEYEK KACANG
TANAH
OLEH :
1.
NUR AZIZAH (A1G012144)
2.
NUR RASYIDAH (A1G012145)
3.
ROBERT. TAUFAN
GAGU (A1G012150)
DOSEN PENGAMPU :
DRS. ANZORI GUNAWAN, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat TYME, karena
atas perlindunganNya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Industri
pangan di Indonesia dari tahun ke tahun selalu berperan penting dalam
pembangunan industri nasional, perkembangan industri pangan ini ditandai oleh
berkembangnya beberapa jenis industri yang mengolah bahan baku yang berasal
dari sektor pertanian.
“Rempeyek kacang tanah” adalah salah
satu produk yang dihasilka dari salah satu hasil pertaniann Indonesia yaitu
kacang tanah.
Dalam makalah ini kami menyajikan kepada
pembaca, dosen, teman-teman beberapa cara membuat rempeyek kacang tanah, simple but special (sederhana tetapi
istimewa). Dengan memanfaatkan SDA yang ada, SDM yang sudah dikembangkan adalah
kunci utama untuk menjadi pengusaha sukses.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih
belum sempurna, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari dosen dan teman-teman, singkatnya semua yang sempat membaca
makalah ini.
Akhirnya, semoga bermanfaat.
Bengkulu, Maret 2014
Penyusun
BAB I
P E N D A H U L U A N
A. LATAR BELAKANG
Pada era
orde baru, pemerintah sadar bahwa untuk memajukan bangsa dan negara, peran
serta masyarakat swasta harus dilibatkan secara serius. Oleh sebab itu
kewirausahaan mulai dikampanyekan, dengan berbagai penekanan bahwa lowongan
kerja tidak akan mampu menampung jumlah angkatan kerja yang dari tahun ke tahun
semakin membengkak. Lebih jauh para pengusaha kecil dibina dengan harapan bisa
berkembang menjadi tonggak tumpuan ekonomi di masa datang. Pengusaha besar
diberi kemudahan, karena merekalah sebagai the
main actor (pelaku utama) yang mendukung tugas pemerintah di sektor
ekonomi. Dalam periode transisi dari alam birokrasi ke iklim bisnis yang serba
cepat, pacuan kewirausahaan menyebakan para pengusaha Indonesia kedodoran pada
segi-segi yang amat penting, diantaranya faktor sikap mental (attitude),
motivasi, etos kerja serta kesadaran tentang pengabdian kepada bangsa dan
negara. Dan saat ini industri perdagangan berkembang dengan pesat. Seorang
wirausahawan adalah seorang yang memiliki keahlian untuk menjual, mulai dari
menawarkan ide hingga komoditas baik berupa produk atau jasa. Dengan
kreativitasnya, wirausahawan mampu beradaptasi dengan berbagai situasi dan
kondisi lingkungan. Sebagai pelaku bisnis, wirausahawan harus mengetahui dengan
baik manajemen penjualan, gaya dan fungsi manajemen. Untuk berhasil, ia harus
mampu berkomunikasi dan menguasai beberapa elemen kecakapan manajerial, serta
mengetahui teknik menjual yang strategis mulai dari pengetahuan tentang produk,
ciri khas produk dan daya saing produk terhadap produk sejenis.
Keadaan
masyarakat merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan pembangunan
industri pangan. Keadaan masyarakat menengah kebawah cenderung untuk
mengkonsumsi makanan yang terjangkau olehnya tanpa mengedepankan nilai gizinya,
oleh karena itu, upaya penganekaragaman pangan yang murah dan bergizi sangat
diperlukan untuk mewujudkan ketahanan pangan tingkat rumah tangga dan mendorong
berkembangannya industri pangan berskala kecil, yang berorientasi pada sumber
daya lokal yang sekaligus dapat memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi yang
positif di daerahnya.
Rempeyek
merupakan salah satu makanan ringan yang sudah sangat akrab bagi Indonesia.
Segmen pasar rempeyek sangat luas, mulai dari masyarakat desa sampai kota,
masyarakat menengah ke bawah sampai masyarakat menengah ke atas. Rempeyek
merupakan makanan yang khas dan bila dibuat lebih menarik serta dikreasikan
taburan isinya maka harga jual rempeyek akan menjadi meningkat.
Pembuatan
rempeyek membutuhkan kesabaran dan ketepatan takaran bahan agar bisa
menghasilkan rempeyek yang gurih dan enak. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan
khusus yang mengejalani dan memproktekkan proses pembuatan rempeyek pada skala
rumah tangga.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana mengenal produk usaha ?
2.
Bagaimana penggolongan alat dan bahan dalam pembuatan
rempeyek kacang ?
3.
Bagaimana cara membuat rempeyek kacang ?
4.
Bagaimana pemasaran sebuah produk ?
C. TUJUAN
1.
Untuk dapat mengenal sebuah produk usaha
2.
Untuk dapat menggolongkan alat dan bahan dalam
pembuatan rempeyek kacang
3.
Untuk dapat mengetahui melakukan pembuatan rempeyek
kacang
4.
Untuk dapat mengetahui pemasaran sebuah produk
BAB II
I S I
A. PROFIL USAHA
Awal dari
usaha jualan makanan ringan atau camilan ini adalah tugas kewirausahaan yang
telah diberikan oleh dosen. Ide membuat jajanan “REMPEYEK KACANG” ini di dapat
setelah dilakukan diskusi kelompok.
B. PRODUK USAHA
Rempeyek
sebagai sejenis pelengkap dari kelompok. Secara umum, rempeyek adalah gorenga
dan tepung tapioka yang dicampur dengan
hingga membentuk adonan kental, diberi bumbu terutama, dan banyak rempeyek yang
diberi bahan pengisi yang khas, biasanya kacang ijo, ketumbar, dan lain-lain.
Peran tepung di sini adalah sebagai pengikat, pengisi dapat juga bahan pangan
hewani berukuran kecil, seperti (Ayi, 2008).
Beberapa
faktor yang perlu diperhatikan pada pembuatan berbagai jenis rempeyek yaitu
tekstur, warna, kandungan minyak dan masa simpannya untuk mempertahankan mutu
sensoriknya. Semua faktor tersebut selain tergantung pada sifat bahan dasar
juga tergantung pada proses pengolahannya (Tursilawati, 1999).
Dalam
pembuatan rempeyek adalah pembuatan adonan tepung tapioka dan tepung beras
berbentuk pasta cair atau encer. Pembuatan adonan terdiri dari campuran tepung
berasdan tapioka, bumbu seperti bawang putih, ketumbar, kunyit, santan kelapa,
kemiri, dan garam halus(Sutrisniati et al., 1995). Pati tapioka dengan adanya
sejumlah air dingin dapat membentuk pasta, tetapi granula-granula patinya akan
segera mengendap secara perlahan dan tidak terdispersi terus menerus. Menurut
Herlina (1999) granula–granula pati akan mengembang karena menyerap air dengan
adanya pemanasan, sehingga tahap selanjutnya yaitu penggorengan menjadi sangat
penting dalam menentukan kualitas rempeyek yang dihasilkan. Suhu penggorengan
yang digunakan dalam pembuatan rempeyeek yaitu suhu ruangan selama proses
pengorengan.
v Bahan dan
Alat Pembuatan Rempeyek Kacang
1.
Bahan Baku Pembuatan Rempeyek Kacang
a. Tepung Tapioka
Tepung tapioka merupakan tepung hasil olahan ubi kayu
setelah melalui proses pengupasan, penghancuran, ekstrasi, penyaringan,
penyedapan dan pengeringan (Tjokrodikoesoemo, 1993). Tepung tapioka adalah
granula pati yang banyak terdapat dalam sel ubikayu. Tepung tapioka mengandung
amilosa 17% dan amilopektin 83% dengan ukuran granula 3-35 μm. Selisih antara
amilosa dan amilopektin yang cukup tinggi ini, menyebabkan proses penyerapan
air selama pemasakan cukup tinggi. Berdasarkan besar kecilnya air yang diserap
dalam granula pati, akan menentukan daya kembang pada saat pemasakan. Semakin
tinggi air terikat, semakin besar pula daya kembangnya. Kelebihan tepung
tapioka adalah warnanya putih, mengandung mikroba rendah serta daya kembangnya
yang tinggi (Ernawati, 2003).
b. Tepung Beras
Tepung yang dibuat dari beras yang
digiling/dihaluskan. Warnanya putih, bila diraba dengan jari, tepung beras akan
terasa lebih lembut dan halus dibandingkan dengan tepung lain. Biasa digunakan
untuk penganan tradisional. Tepung beras sangat penting dalam pembuatan kue-kue
indonesia, maka tepung beras sangat penting juga bagi rempeyek. Hal ini
menjadikannya sebagai 100% makanan alami dan mudah dalam penyajiannya. Dapat
diolah dengan berbagai macam variasi resep agar tidak membosankan dan sajian
akan selalu terasa lebih nikmat (Faridah, 2008:454).
c. Air
Air juga berfungsi sebagai pelarut makanan lainya
sehingga dapat tercampur baik dengan adonan, kandungan air didalam adonan
keripik biasanya bervariasi antara 39 – 44% (Kumulaningsih, dkk 2001).
Di dalam bahan makanan, air merupakan komponen penting
yang dapat mempengaruhi kenampakan, tekstur, serta citarasa makanan (Winarno,
1989). Air untuk industri pangan setidaknya harus memenuhi standar mutu yang
diperlukan untuk air minum pada kebutuhan sehari-hari (Suharjo, 1980).
Air berfungsi sebagai media glutein dengan
karbohidrat, larutan garam dan membentuk sifat kenyal glutein. Air yang
digunakan sebaiknya memiliki pH 6 – 9. makin tinggi pH air maka roti yang
dihasilkan baik karena absorbsi air meningkat dengan meningkatnya pH. Selain
pH, air yang digunakan harus air yang memenuhi persyaratan sebagai air minum,
diantaranya tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa (Astawan, 2006).
d. Garam
Garam merupakan olahan dari hasil laut. Garam
mempunyai peranam penting dalam proses memasak baik untuk menyedapkan maupun
mengawetkan makanan. Garam bersifat higroskopis dan mematikam mikroorganisme.
Penambahan garam berguna untuk meningkatkan cita rasa, terutama memberikan rasa
asin sehingga dapat memperlambat pertumbuhan jamur hingga pada produk akhir,
dimana komponen utama dalam garam adalah Natrium klorida (NaCl) (Winarno,
1992).
Penambahan garam berpengauh terhadap pengeringan,
karena garam bertindak sebagai penyeleksi terhadap mikroba yang tumbuh, pada
kadar garam di atas 5% pertumbuhan mikroba dapat dihambat (Desrosier, 1988)
Garam juga dapat meningkatkan suhu gelatinisasi karena dapat mengikat air
sehingga pembengkakan butir pati terhambat (Winarno, 1992).
Garam juga mempengaruhi aktivitas air (aw) dari bahan,
jadi mengendalikan pertumbuhan mikroorganisme dengan suatu metoda yang bebas
dari pengaruh racunnya. Garam ditambahkan terutama sebagai bahan flavor tetapi
juga untuk memperbaiki tekstur sosis dan daya awet (Buckle, et al, 1987)
e. Minyak Goreng
Minyak Goreng merupakan medium pengorengan bahan
pangan dalam, pengorengan minyak berfungsi sebagai medium penghantar panas,
menambah cita rasa gurih, meningkatkan nilai gizi dan kalori dalam bahan
pangan. Minyak goreng yang baik adalah minyak nabati yang hidrogenasi dengan
titik cair 35oC sampai 45oC seperti minyak kelapa sawit
(Ketaren, 1986).
2.
Bahan Tambahan Pembuatan Rempeyek Kacang
a. Bawang Putih
Bawang putih yang paling utama dimanfaatkan sebagai
sebagai bumbu penyedap masakan modern sampai sekarang tidak tergoyahkan oleh
penyedap masakan modern yang banyak kita temui di pasaran yang dikemas
sedemikian menariknya (Syamsiah dan Tajudin, 2003). Umbi bawang putih
mengandung sejenis minyak atsiri sehingga dapat digunakan sebagai obat (Budi
Santosa 1988), dan zat-zat kimia yang terdapat pada bawang putih adalah Allicin
yang berperan memberi aroma pada bawang putih sekaligus berperan ganda
membunuh bakteri gram positif maupun bakteri gram negatif karena mempunyai
gugus asam amino para amino benzoat, sedangkan Scordinin berupa senyawa
kompleks thioglosida yang berfungsi sebagai antioksidan dan pertumbuhan. Bawang
putih juga digunakan sebagai bahan obat (Trubus 2010).
b. Ketumbar
Ketumbar (Coriandum sativum) merupakan rempah
yang populer terutama daun dan bijinya (Williams et al., 1996). Ketumbar
merupakan salah satu jenis rempah-rempah yang sangat dikenal di dunia. Aroma
dan rasa ketumbar sangat khas dan melezatkan masakan, tetapi tidak terlalu
tajam di lidah. Selain sebagai bumbu, ketumbar juga dapat digunakan sebagai
komponen obat (Hadipoentyanti dan L.Udarno, 2002). Konon, khasiat ketumbar
sebagai penyembuh penyakit telah tercatat dalam ensiklopedi Jawa Serat
Centhini dan Tembangraras.
c. Santan Kelapa
Buah kelapa biasanya dimanfaatkan sebagai bahan
pangan, salah satunya adalah untuk pembuatan santan yang bisa menimbulkan rasa
gurih jika dicampur dengan bahan pangan yang lain menjadi suatu masakan
tertentu. Santan kelapa adalah cairan putih kental yang dihasilkan dari daging
kelapa yang diparut dan kemudian diperas setelah ditambahkan air. Santan
mempunyai rasa lemak dan digunakan sebagai perasa yang menyedapkan masakan
menjadi gurih. Santan kelapa biasanya bertahan kurang dari sepuluh jam dalam
suhu ruang 25oC-30oC dan bisa bertahan lebih dari dua
puluh empat jam dalam lemari es. Santan juga mudah rusak jika dipanaskan pada
suhu yang relatif tinggi. Hal ini biasanya tidak diinginkan, untuk mengatasi
masalah ini biasanya santan terus diaduk selama pemanasan ketika santan mulai
mendidih, (Barbosa-Canovas dan Vega-Mercado 1996). Santan kelapa mengandung
tiga nutrisi utama, yaitu lemak sebesar 88,3%, protein sebesar 6,1% dan
karbohidrat sebesar 5,6% (Faridah, 2008:463).
d. Gula Pasir
Gula memiliki kemampuan untuk memberi stabilitas
mikroorganisme pada suatu produk jika diberi konsetrasi yang cukup. Penggunaan
gula dalam bahan pangan karena daya larut gula yang tinggi serta kemampuan
mengurangi keseimbangan relative (ERH) dan mengikat ion-ion. Penambahan gula
berguna untuk meningkatkan cita rasa pada makanan. Pada konsentrasi tinggi gula
pada mencegah pertumbuahan mikroba sehingga dapat digunakan sebagai bahan
pengawet (Winarno, 1992).
e. Telur
Telur merupakan suatu bahan pangan yang mempunyai
kualitas protein terbaik jika dibandingakan dari bahan pangan lainnya dan
mengandung beberapa vitamin dan mineral seperti vitamin A, riboflvin, asam
folik, vitamin B6, B12, khalin, zat besi, kalsium, fosfor dan fotossium.
Seluruh vitamin A, D dan E terdapat pada kuning telur. Kuning telur yang besar
mengandung sekitar 60 kalori, sedang putih telur mengandung 15 kalori. Kuning
telur yang besar juga mengandung lebih dari 2/3 kebutuhan kolestrol yang
direkomendasikan untuk kebutuhan tubuh sehari-hari (Indarto, 1999).
3.
Bahan Pengisi Pembuatan Rempeyek
Bahan pengisi rempeyek digunakan sebagai bahan
pembantu dalam pembuatan berbagai jenis rempeyek untuk meningkatkan cita rasa
dan variasi produk yang dihasilkan. Bahan pengisi yang sering digunakan dalam
pembuatan rempeyek antara lain kedelai, kacang hijau, udang, ketumbar, kacang
tanah. Semua bahan kemudian dicampur dengan adonan, baru kemudian digoreng
(Puratos, 2004).
v Alat
Pembuatan Rempeyek Kacang
1.
Blender
Blender ini berfungsi untuk menghancurkan bumbu-bumbu
sampai halus dan berbentuk bubur yang digunakan sebagai bahan penyedap rasa
dalam pembuatan rempeyek.
2.
Nampam Plastik
Nampan plastik digunakan untuk menapung beberapa bahan
pengisi pempeyek yang telah dibersihkan dan bawah ke ruang pengorengan dan juga bumbu-bumbu yang telah blender halus dituangkan ke nampan plastik.
3.
Serok
Serok digunakan untuk mengangkat dan meneteskan minyak
atau mengentas hasil pengorengan beberapa jenis rempeyek.
4.
Baskom.
Beberapa baskom pelastik dipersiapkan untuk mewadahi
bahan baku serta untuk menampung tepung tapioka, tepung beras dan bumbu yang
telah diblender halus. Baskom digunakan untuk mencampur adonan dalam proses
pembuatan rempeyek. Baskom yang
digunakan terbuat dari plastik dan dibutuhkan sebanyak 2 atau 3 buah untuk
kebutuhan tersebut.
5.
Gayung
Gayung digunakan untuk mengambil air untuk menakan
volume bahan-bahan yang bersifat cair.
6.
Cobek
Cobek digunakan sebagai alat untuk menghancurkan bahan
pengisi rempeyek termasuk kacang tanah.
7.
Irus Aluminium
Irus aluminium digunakan sebagai alat untuk menakar dan
menuang adonan rempeyek saat mengoreng
8.
Pisau dan
Talenan
Alat ini digunakan untuk membersihkan atau menguliti
rimpang kunyit.
9.
Kantong Plastik
Kantong plastik digunakan untuk mengemas produk
rempeyek siap jual. Gunakan plastik yang agak tebal agar kuat dan tidak mudah
bocor dan robek dan ukuran plastik sesuai dengan kebutuhan.
10. Wajan
Wajan digunakan untuk pengorengan adonan rempeyek yang
telah siap untuk digorengkan, dan wajan juga digunakan untuk keperluan lain untuk
masak.
11. Elpiji
Elpiji adalah sebagai bahan bakar yang mengatar panas
untuk digunakan saat melakukan
pengorengan.
12. Keranjang
Kebanyak petani menggunakan keranjang sebagai alat
untuk menampung hasil pertanian seperti buah, sayuran dan bisa juga digunakan
untuk menampung rumput untuk ternak sapi para petani. Maka keranjang juga
digunakan untuk menampung rempeyek yang telah digoreng. Keranjang yang dilapisi
dengan plastik untuk menampung rempeyek dan keripik tempe ke ruangan
pengemasan.
C. PROSES PEMBUATAN REMPEYEK
1.
Pemilihan Bahan Baku
Bahan baku merupakan faktor yang menentukkan dalam
proses produksi atau pembuatan bahan makanan. Jika bahan baku yang digunakan
mutunya baik maka diharapkan produk yang dihasilkan juga berkualitas. Evaluasi
mutu dilakuakan untuk menjaga agar bahan yang digunakan dapat sesuai dengan
syarat mutu yang telah ditetapkan oleh perusahaan, sehingga dihasilkan produk
yang sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan
Bahan baku yang dipilih untuk pengisi pembuatan
rempeyek harus benar-benar kering dan disebabkan tingkat kematangan biji kacang
tanah
2.
Pembersihan
Sortasi
dilakukan untuk memilih bahan yang sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan, proses ini dilakukan secara manual, pembersihan dilakukan untuk
menghilangkan kotoran yang menempel selama pemanenan. Bahan pengisi rempeyek
harus dibersihkan kotoran-kotoran yang masih
tercampur dalam bahan pengisi.
3.
Penimbangan
Semua bahan ditimbang sesuai dengan formula.
Penimbangan bahan harus dilakukan dengan benar agar tidak terjadi kesalahan
dalam penggunaan jumlah bahan. Bahan pengisi, garam, dan bahan tambahan makanan
merupakan bahan yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, tetapi sangat penting
agar dihasilkan rempeyek yang berkualitas baik sehingga harus diukur dengan
teliti. Dalam penimbangan, sebaiknya tidak menggunakan sendok atau cangkir
sebagai takaran.
4.
Pencampuran (Mixing)
Proses selanjutnya adalah pencampuran tepung beras,
tepung kanji/tepung tapioka dengan larutan santan kelapa tujuannya agar adonan
tercampur dengan rata. Tambahkan bumbu
pada rempeyek bertujuan untuk meningkatkan dan memodifikasi flavor. Selain itu
bumbu juga dapat berfungsi sebagai pengawet. Beberapa bumbu mempunyai sifat
sebagai antioksidan, sehingga dapat menghambat perkembangan ransiditas. Bumbu
yang digunakan dalam pembuatan rempeyek adalah bawang putih, kemiri, daun jeruk
nipis, garam dan santan kelapa.
5.
Pengorengan
Minyak yang digunakan untuk mengoreng berfungsi
sebagai medium pindah panas dan menberihkan flavor (perpaduan rasa dan aroma)
tertentu pada produk akhir. Menurut
Fellows (1990) penggorengan merupakan suatu unit operasi yang digunakan untuk
mengubah eating quality suatu makanan. Penggorengan juga mempunyai efek
preservatif yaitu dengan adanya destruksi termal organisme dan enzim,
pengurangan Aw pada permukaan makanan atau seluruh bagian permukaan makanan.
Proses utama yang terjadi selama penggorengan adalah perpindahan panas dan
massa, dengan minyak yang berfungsi sebagai media penghantar panas (Moreira,
1999). Panas yang diterima bahan akan dipergunakan untuk berbagai keperluan
antara lain untuk penguapan air, gelatinisasi pati, denaturasi protein, pencokelatan
dan karamelisasi. Dalam perlakuan ini sebagian air akan menguap dan ruang
kosong yang semula diisi air akan diisi dengan minyak (Weiss, 1983).
6.
Pengemasan
Pengemasan merupakan suatu tempat atau wadah yang
digunakan untuk mengemas suatu produk, yang telah dilengkapi dengan tulisan,
label dan keterangan lain yang menjelaskan isi, kegunaan lain – lainnya yang
dirasa perlu disampaikan kepada para konsumen. Pengemsan disebut juga
pembungkusan, wadah atau pengepak yang mempunyai peranan penting didalam pangawetan
bahan pangan. Rempeyek ketumbar dapat dikemas dalam kemasan kantong plastik
dengan ukuran 115 gram yang dilengkapi labelnya.
D. SISTEM PEMASARAN
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di
mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan
menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.
Definisi ini berdasarkan pada konsep inti, yaitu : kebutuhan, keinginan dan
permintaan, produk, nilai, biaya dan kepuasan, pertukaran, transaksi dan hubungan,
pasar, pemasaran dan pemasar.
Adapun tujuan pemasaran adalah mengenal dan memahami
pelanggan sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual
dengan sendirinya. Untuk itu, produk – produk kami ini, kami pasarkan
dikalanngan masyarakat umum dan mahasiswa. \
E. HAMBATAN USAHA
Menjalani sebuah usaha tidak akan berjalan dengan
lancar seperti yang di inginkan kebanyakan interpreneur. Hambatan usaha
merupakan suatu resiko yang menjadi ketidakpastian dalam menjalani usaha.
Hambatan – hambatan kami dalam melakukan kegiatan berwirausaha ini adalah :
1.
Tidak ada waktu, karena waktu dipergunakan untuk
kuliah dan mengerjakan tugas.
2.
Tidak tersedianya tenaga.
F. STRUKTUR ORGANISASI KELOMPOK
Pengertian organisasi sendiri menyatakan bahwa
Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar,
dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas
dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau
sekelompok tujuan. Di bawah merupakan struktur organisasi kelompok kami :
1.
Ketua : Nur Azizah
Deskripsi kerja :
• Mengkoordinasi anggota-anggotanya agar menjalankan tugas dengan maksimal.
• Mengambil keputusan-keputusan yang dapat membuat usaha ini berkembang
• Mempertanggungjawabkan kegiatan operasional
• Memasarkan produk-produk yang dijual
2.
Bag. Produksi : Nur Rasyidah
Deskripsi kerja :
• Melakukan pembelian bahan-bahan
• Memproduksi rempeyek
• Memasarkan produk yang dijual
• Melakukan pembukuan terhadap setiap transaksi yang terjadi
• Melaporkan kondisi keuangan setiap minggu
• Membuat laporan keuangan
3.
Bag. Pemasaran : Robert. T. Gagu
Deskripsi kerja :
• Memasarkan produk yang dijual
• Mencari informasi produk-produk baru yang sedang menjadi trend
G. ASPEK KEUANGAN
1.
Modal awal
Modal awal usaha
rempeyek kacang tanah adalah, hasil partisipasi kelompok degan rincian :
a.
Nur Azizah =
Rp 15.000
b.
Nur Rasyidah =
Rp 15.000
c.
Robert T. Gagu =
Rp 15.000
T O T A L =
Rp 45.000
2.
Pengeluaran
Untuk
menghasilkan 2 lusin produk ini maka dibutuhkan dana untuk Pengadaan bahan = Rp 45.000
BAB III
P E N U T U
P
A. KESIMPULAN
Rempeyek adalah makanan rakyat yang berbahan dasar tepung tapioka dan
tepung beras..Rempeyek adalah makanan ringan yang banyak jenisnya tergantung
darimana rempeyek itu berasal. Dalam proses pembuatan jenis
rempeyek yaitu rempeyek kacang tanah, kacang panjang, udang, kedelai, dan
ketumbar untuk dapat menambah variasi dari pengolahan rempeyek yang bisanya
hanya dikenal rempeyek dari kacang tanah dan ikan teri. Tepung tapioca dan
tepung beras yang cocok dalam pembuatan jenis rempeyek.
B. SARAN
Sebagai masyarakat yang prihatin aka
ekonomi negara ini, maka kami sarankan agar manfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar.
DAFTAR
PUSTAKA
Tugas Makalah
BalasHapusTugas Kuliah
Tugas Makalah
Pendidikan