1.
THEORY BEHAVIORISM
-
Pengertian
·
Menurut
Wikipedia Bahasa Indonesia Teori belajar behaviorism adalah sebuah teori
yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi
belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini
menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.
http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_Belajar_Behavioristik
·
Menurut saya, theory
behavorism (teori behavoristik) merupakan sebuah langkah menuju ke arah
perubahan tingkah laku seorang individu sebagai suatu akibat dari interaksi
stimulus dan respon. Selain itu teori ini juga bisa diartikan sebagai sebuah
proses perubahan perilaku atau psikomotorik siswa karena terjadinya hubungan
antara rangsangan yang diberi dalam hal ini dari proses pembelajaran, dan pada
saat yang sama juga siswa itu sendiri memberi tanggapan akan rangsangan yang
diberi.
-
Penerapan
Contoh penerapan teori ini dalam
pembelajaran, misalnya dalam pembelajaran IPA SD, guru memberikan rangsangan
dengan memberi pertanyaan yang terbuka, contoh; “anak-anak, kenapa kita harus
mengkonsumsi sayur-sayuran?” dengan pertanyaan seperti ini, siswa pasti
menanggapi atau merespon secara aktif dengan berbagai jawaban, “agar sehat,
supaya tidak buta”. Dengan ini pikiran mereka terbuka, dan yang paling penting
guru memberikan penghargaan (reward)
dengan tujuan agar siswa bisa dikuatkan dan termotivasi sehingga pola tingkah
laku mereka untuk belajar lebih tinggi, dan dengan penguatan ini, mereka saling
menguji untuk menjawab ketika diberikan pertanyaan.
2. THEORY
COGNITIVISM
-
Pengertian
·
Secara
Etimologi
Istilah
‘kognitif’ berasal dari kata ‘cognition’ yang berarti pengertian, mengerti.
Lebih luas lagi, kognitif juga bermakna perolehan, penataan, dan penggunaan
pengetahuan.
·
Menurut
saya Theory cognitivism (teori kognitivisme) adalah sebuah proses dengan
bantuan praktek atau kerja nyata dalam rangka membantu kecerdasan intelektual
siswa. Pada teori ini pendidik ditutut untuk memberikan proses pembelajaran
yang lebih luas agar siswa mampu mengembangkan kualtias intelketualnya.
-
Penerapan
Dalam proses pembelajaran Guru mengajar dengan
menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir siswa. Guru harus membantu
anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik-baiknya. Berikan peluang
agar siswa belajar sesuai tahap perkembangannya. Di dalam kelas, siswa
hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara dan diskusi dengan
teman-temanya. Contohnya pada pelajaran di SD siswa mampu menemukan sebuah
masalah dan mencari sendiri pemecahan masalahnya. Misalnya dalam materi tentang
struktur bunga, guru bisa menyuruh siswa untuk mencari bunga yang strukturnya
lengkap (seperti bunga kembang sepatu) lalu meyuruh siswa untuk mendiskusikan untuk
dapat menentukan dengan benar nama setiap bagian-bagian bunga, dan mampu
menunjukan bagian-bagiannya itu.
3. THEORY
CONTRUCTIVISM
-
Pengertian
·
Asal
kata konstruktivisme adalah “to construct” yang artinya membangun atau
menyusun. Menurut Carin (dalam Anggriamurti, 2009) bahwa teori konstruktivisme
adalah suatu teori belajar yang menenkankan bahwa para siswa sebagai pebelajar
tidak menerima begitu saja pengetahuan yang mereka dapatkan, tetapi mereka
secara aktif membangun pengetahuan secara individual.
·
Menurut
saya theory constructivism (teori konstruktivisme) adalah sebuah teori yang
bersifat menerangkan. Yaitu tindakan mencipta suatu makna dari apa yang
dipelajari. Dalam proses pembelajaran, suatu proses belajar mengajar dimana
siswa sendiri aktif secara mental, membangun pengetahuannya, yang dilandasi
oleh struktur kognitif yang dimilikinya.
-
Penerapan
Penerapan
pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran diwujudkan dalam bentuk
pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center). Guru dituntut untuk
menciptakan suasana belajar sedemikian rupa, sehingga siswa dapat bekerja sama.
Misalnya dalam materi pembelajarann IPA SD tentang struktur dan bagian tubuh
manusia, guru menyuruh siswa untuk menunjukkan sendiri bagian-bagian tubuhnya
seperti, kepala, tangan, kaki, dll. Secara tidak langsung siswa sudah
menerapkan sistem pembelajaran yang berpusat pada dirinya.